Perencanaan SDM

Perencanaan SDM adalah perencanaan yang disusun pada tingkat operasional yang diajukan untuk memenuhi permintaan SDM dengan kualifikasi yang dibutuhkan.

Perencanaan SDM pada dasarnya dibutuhkan sebagai implementasi visi dan misi yang telah ditetapkan lembaga.

Strategi SDM yang dipilih dan ditetapkan sangat menentukan kebutuhan SDM seperti apa yang diinginkan, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Proses perencanaan SDM sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal lembaga.

Faktor internal lembaga seperti adanya karyawan yang memasuki batas usia pensiun, meninggal dunia, keluar/berhenti kerja, rotasi, dan kemungkinan promosi jabatan.

Sedangkan faktor eksternal antara lain ketatnya persaingan bisnis, cepatnya perkembangan teknologi, dan tingkat ketertgantungan (interdependent) antara satu lembaga dengan lembaga lain, serta ketergantungan antara satu Negara dengan Negara lain.

Begitu rentannya organisasi/lembaga yang hidup dan tumbuh di tengah-tengah perubahan yang cepat, sehingga perencanaan SDM mutlak selaras dengan rencana strategi bisnis yang akan diwujudkan.

Sedikitnya terdapat empat aspek dalam perencanaan SDM yaitu :
1. Proyeksi jumlah karyawan yang dibutuhkan (forecasting of employees).
2. Identifikasi SDM yang tersedia dalam organisasi (human resource audit).
3. Analisis keseimbangan penawaran dan permintaan (demand and suplay analysis)
4. Program aksi (action program).

Sedikitnya ada dua teknik sederhana dalam menetukan jumlah kebutuhan SDM, yaitu
(1) teknik indeksasi, dan
(2) ekstrapolasi.

Analisis indeks atau analisis rasio merupakan teknik peramalan yang menggunakan indeks dalam menentukan pertumbuhan organisasi.
Sebagai contoh, jika lembaga ingin menerima karyawan dibagian kantin 15 orang maka logika yang digunakan adalah beban tanggungjawab seorang karyawan sebanding dengan volume penjualan sebesar 15.000 unit per tahun, dengan asusmsi pada tahun berikutnya lembaga juga ingin meningkatkan volume penjualannya menjadi 150.000 unit.

Praktek penambahan kebutuhan karyawan menggunakan analisis rasio juga bisa diterapkan di lembaga pendidikan. Sebagai contoh, indeks perbandingan jumlah guru dalam suatu sekolah berbanding 20 dengan jumlah siswa.
Contoh ini dapat dimaknai bahwa satu orang guru harus mampu melayani sebanyak 20 siswa, sehingga jika pihak sekolah ingin melakukan penambahan guru sebanyak 5 orang maka siswa yang bisa diprediksi untuk bertambah sebanyak 100 orang.

Sementara untuk teknik ekstrapolasi pada umumnya sering digunakan dalam membuat perkiraan kebutuhan SDM dalam jangka pendek.
Penggunaan proyeksi kebutuhan SDM dengan teknik ekstrapolasi adalah mendasarkan pada data pertumbuhan rata-rata karyawan di bagian/departemen tertentu.
Contoh, di SMP X dalam dua tahun terakhir rata-rata merekrut 10 orang musyrif setiap tahun, sehingga ekstrapolasi trend tersebut ke dalam kebutuhan SDM 5 tahun ke depan adalah 50 orang.

Tujuan dan kebijakan SDM yang ditetapkan oleh organisasi harus berlandaskan tujuan dan kebijakan corporate yang jelas. Hal ini berarti untuk menentukan kebijakan SDM harus berlandaskan dokumen perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan konteks penelitian yaitu perencanaan SDM.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *